Postingan

Menampilkan postingan dengan label Techno

Website Review - Direktori Anak Mall Gotomalls.com

Gambar
Mall Paling Hits di Jakarta versi Saya, Pasific Place Kalau ditanya apa hobi saya? Hobi yang paling murah adalah nge-mall. Ya karena di mall, saya bisa menghabiskan waktu berjam-jam, jalan-jalan, liat-liat barang, dan nggak beli! Selain itu, di mall kita juga bisa ngadem, berteduh, maupun nyicipin makanan gratis (biasanya ada lho di supermarketnya). Hampir semua mall di kota besar di Pulau Jawa pada khususnya pernah saya samperin. Ya iyalah, kan sosialitak! Selain itu, saya juga pernah mampir ke beberapa mall di Bali, Makassar, dan Medan waktu perjalanan dinas dulu. Pada dasarnya sama aja sih, nggak berkesan banyak. Namanya juga mall. Nah, setelah direkomendasikan teman, saya menemukan portal menarik dengan nama Gotomall . Kayaknya oke banget nih, buat anak mall kayak saya, dan teman-teman socialite saya. Karena dulu pernah menemukan berbagai masalah, seperti mau pergi ke mall mana, atau mau makan di mall mana, atau cari barang cepet yang tenant nya ada di mall mana. Harapanny

Apps Review: Naik UBER Gratis!

Gambar
Free Ride pakai UBER Jika GOJEK dan GRAB memiliki reputasi yang bagus di kancah, per-ojek-an, beda lagi jika kamu ingin bepergian dengan mobil. UBER merupakan salah satu aplikasi sharing riding dimana memungkinkan para rider dan driver berbagi tumpangan di tempat tujuan, dengan kesepakatan berbayar. Konflik mengenai UBER dengan taksi lokal memang sudah banyak dibicarakan. Seperti demo besar dengan kerusakan yang terjadi di Jakarta pada Maret 2016 lalu, atau demo di Prancis pada 2015 lalu, memang menjadikan orang waswas jika berkendara lewat UBER. Terlebih tanpa adanya nanungan hukum (misal dibandingkan dengan taksi Taksi yang dinaungi PT. X), tentu saja bagi penumpang yang early adopter technology, ini menjadi suatu hal yang mengkhawatirkan. Dilain sisi, para pemain transportasi khususnya Taksi, juga menjadi waswas karena nantinya, orang-orang akan lebih memilih menggunakan jasa ini daripada Taksi biasa dikarenakan lebih murah. Menurut saya, UBER bukan taksi, tapi

Website Review - My Telkomsel Versi Baru Tapi Biasa Aja

Gambar
Karena saya pengguna setia Telkomsel , saya sering mengeksplor produk-produk Telkomsel , khususnya websitenya. Yah, untuk website nya pastilah tampilannya kalah sama website-website newsfeed seperti detik.com atau bahkan malesbanget.com (lagi favorit banget buka ini), ataupun situs-situs e-commerce lainnya. Tapi so far menarik juga sih, iseng-iseng dapat situs website buat mengelola akun Telkomsel dalam satu layar. Untuk testingnya, saya melakukan pada Januari 2016, kali-kali aja besok udah diupdate sama si Telkomselnya. Tampilan depan My.Telkomsel (kudu pake https://) Nah untuk website ini itungannya baru sih. MyTelkomsel . Ya memang kebanyakan untuk tiap provider sama, pasti punya website My<nama provider>dot com. Tapi bedanya untuk webnya Telkomsel, nggak bisa langsung pakai my.telkomsel.com, alias kamu harus buka telkomsel.com nya dulu sebelum masuk. Ribet sih menurut saya. Demikian juga kalau searching di google, situs ini nggak ada di google page 1 maupun 2. Ma

Apps Review - Cerita Lebaran dan SayTaxi

Gambar
Hari pertama beraktifitas setelah lebaran. Pastinya macet dong ya dijalan, apalagi di Jogja. Dikarenakan barang bawaan yang banyak ala emak-emak, saya memutuskan untuk enggak naik TransJogja seperti biasanya. Agak sesumbar dikit nih, saya mau naik taksi aja. Dikarenakan dari terminal Jombor banyak taksi abal-abal, maka saya memutuskan untuk move-on ke McD di perempatan fly-over Jombor. Yah, itung-itung sekalian makan disana. Sambil makan, saya iseng untuk download aplikasi SayTaxi. Saya melihat iklannya ketika saya berlari waktu TNR, di beberapa taksi depan hotel Phoenix. Mungkin apps ini sama kali ya dengan GrabTaxi dan UberTaxi yang hits di Jakarta. Tapi di Jogja dua apps itu nggak ada. Mungkin kiranya dua vendor itu Jogja nggak berkembang kali ya. Tampilan SayTaxi Setelah download selesai, saya diminta untuk memasukkan informasi seperti biasa (apalagi kalau bukan register dulu), yang kemudian diverifikasi melalui nomor handphone. Cukup simple sih untuk workflownya:

Apps Review - Promo THR XENDIT

Gambar
Foto ini diambil saya untuk promo Xendit di IG Puasa memang sering nggak produktif. Begitu pula dengan saya yang sosialita dan nganggur bingo ini, ya kerjaannya hanya sahur dan menunggu waktu buka. Ketika saya sedang online facebook, ada seorang ekspatriat yang posting di grup StartUp Indonesia. Dia, Casey Lord, berasal dari US dan dia meminta tolong di grup untuk mencoba aplikasi buatannya, XENDIT. Saya tertarik dengan tawaran Casey pada saat itu, dan saya pun mengkontaknya via FB messenger, dan tanggapannya sangat menarik, seperti beberapa teman US saya. Dikala teman-teman SUI berkomentar minta fee tinggi untuk tester pada postingan Casey, saya nggak kepikiran sampai situ. Yang saya pikirkan adalah bagaimana aktivitas saya menjadi produktif selama puasa, dan akhirnya saya menyetujui untuk membantu Casey mereview aplikasinya. User Interface dari Xendit pas awal-awal dibikin As usual, yang saya lakukan ketika apps checking adalah user interface dan user  expe

Hati-hati dengan LinkedInmu

Gambar
Sebagai anak yang kekinian tapi menjunjung tinggi profesionalitas, pasti dong punya LinkedIn. Jejaring sosial yang satu ini memang dikhususkan untuk networking secara profesional di dunia maya. Terlebih kalau kamu kerjanya di perusahaan2 besar di bidang teknologi, punya LinkedIn mah wajib banget dimiliki, bahkan sampai2 dibikinin sama HRD nya seperti di kantor saya dulu. Hati-hati jika bermain dengan LinkedIn! Itu saran saya, jika kamu newbie atau baru mau akan bikin akun ini. Terlebih jika kamu freshgraduate . Berikut beberapa alasannya: User LinkedIn itu profesional, tapi sensitif, dan banyak yang haters.  Kalau kamu ngira Path adalah yang sensitif, kamu pasti belum pakai LinkedIn. Di path, teman-teman yang udah mapan dan kaya sesumbar pasti sering-sering update status disini. Terlebih beberapa teman atau koneksi kamu yang udah manajer tinggi. Dia bakal sering update status "now hiring: like to get some job opportunities" atau apa lah. Nah pastinya kamu bete kal

Website Review - Bayar Online via SatuLoket.com

Gambar
Kali ini saya akan mereview mengenai SatuLoket.com, sebuah portal pembayaran online satu tempat. Pada awalnya, saya mendapatkan info mengenai SatuLoket.com ini dari share teman di grup kuliah saya. Menarik sekali karena disini kita bisa beli pulsa, voucher game, internet, dan bayar berbagai tagihan. Nah, pas saya klik FB Pages nya, nggak terlalu banyak sih, yang menge-likes. Ternyata memang bisnis baru, jadi ya maklum belum banyak likers atau comment yang ada disitu. Kemudian saya langsung klik menuju website asli nya di www.satuloket.com Penampakan web Satuloket.com Kesan pertama yang saya dapat ketika buka halaman SatuLoket.com adalah sederhana. Beda dengan e-commercepembayaran lainnya, seperti tiket.com, traveloka, atau paditrain (yang sekarang jadi padicity), yang banyak pop-up iklannya, di SatuLoket.com sangat efisien dan gampang cari apa yang kita cari (misalnya: produk yang dijual, panduan penggunaan, login, dan sebagainya. Saya kira sebelumnya, si SatuLoket.com ini

Enam Start-Up Pilihan Buatan Anak MMUGM

Gambar
Tren sekarang yang serba digital, menuntut para pengusaha semakin kreatif dalam menggunakan berbagai media untuk meningkatkan performa bisnisnya. Konsep e-commerce yang dahulu hanya digunakan sebagai salah satu channel dalam penjualan, kini bergeser menjadi bisnis inti dari bisnis tersebut. Di Indonesia sendiri, persaingan e-commerce didominasi oleh pemain asing, seperti Lazada, Zalora, OLX, GrabTaxi, dan sebagainya. Namun kabar yang menggembirakan adalah ada beberapa pemain lokal yang ikut meramaikan persaingan tersebut, dan beberapa diantaranya merupakan keluarga besar MMUGM. Berikut enam start-up pilihan, yang dikembangkan oleh alumni MMUGM; 1. JAKPAT JAKPAT ini merupakan aplikasi mobile survey di Indonesia.. Didirikan oleh M.R. Anggit Tut Pinilih (MMUGM 57) melalui PT. Gongsin Internasional Transindo. JAKPAT ini telah dimanfaatkan oleh lebih dari 50.000 pengguna. Bisnis ini sudah berjalan sejak 2014 lalu. Anggit sendiri telah berpengalaman dalam membangun berbagai aplik

Runners! Perhatikan Aplikasi ini Sebelum Berlari

Gambar
Hi runners! Sebagai anak runners yang nge-hits, pasti lah diantara kita punya aplikasi “RUNNING” buat mengukur jarak lari, kecepatan, pace, dsb. Kali ini saya ingin share tentang tiga #mobileapps populer bagi para runners: Nike+ Running, RunKeeper, dan Endomondo. Tiga aplikasi tersebut gratis, namun jika menghendaki membayar untuk premium, ada beberapa fitur unik yg akan didapatkan.  Nike+ Running Ukuran Aplikasi: 22MB | Pemasangan: 5.000.000 - 10.000.000 users Logo Nike+ Sebagai aplikasi dengan brand fashion olahraga terkemuka di dunia, Nike+ Running ini memiliki fokus pada olahraga lari. Hadir dengan tampilan elegan serba merah, aplikasi ini dilengkapi tracker yang kemudian hasil latihan kita dapat di-upload di media sosial seperti Twitter, Facebook, dan Path. Adapun fitur unik yang dihadirkan oleh Nike+ adalah para pengguna memungkinkan membuat challenge dengan teman-teman terdekat yang juga menginstal aplikasi ini. Adapun kekurangan dari Nike+ ini, setelah dico