Virtual Running Race: Alternatif Lomba Lari Murah


Lomba lari, sekarang sudah banyak diminati oleh semua orang, tidak terbatas usia, dan wilayah. Misalnya saja lomba Mandiri Jogja Marathon 2017, yang diadakan di Yogyakarta, ribuan orang dari luar kota mau datang ke Yogyakarta secara sukarela untuk mengikuti kompetisi tersebut. Begitu juga dengan Maybank Bali Marathon, Bank Jatenk Borobudur Marathon, dan berbagai marathon-marathon di Indonesia dan di dunia.

Sebagai informasi tambahan, setiap mengikuti marathon itu nggak murah. Misalnya aja buat Bali Marathon yang saya pernah ikut di 2015, paling tidak harus mempersiapkan uang Rp4.000.000,- dimana bayar lomba nya udah 325rb, terus bayar akomodasi (pastinya pesawat Jogja - Denpasar PP Rp2juta) belum juga nginep tiga hari dua malam (kayaknya habis Rp1,25juta), makan, dan pritilan-pritilan lomba lainnya. 

Kalau dipikir-pikir mahal juga ya ikutan lomba lari! Dan banyak banget yang seperti saya, setiap tahun bisa ikut empat hingga enam lomba lari baik di dalam wilayah maupun luar kota.

Tentang Lari Virtual

Beberapa waktu yang lalu pernah bersliweran iklan virtual run oleh beberapa penyedia layanan, tapi nampaknya belum paham juga larinya harus ngapain. Entah kenapa pada saat itu (bulan puasa) jadi momen pertama saya mengikuti virtual run. Ya! Rasanya dua bulan break nggak ikut lomba lari kehidupan ini hampa banget. Dan akhirnya mengikuti lari virtual dengan bayar Rp200.000. Lumayan murah lah, dan website pertama yang saya coba adalah Steelytoe.com.

Konsep dasar lari virtual ini adalah lari dimana aja sesuai dengan kemampuan, dan rute suka-suka, sejauh yang diikuti. Misal dalam lomba lari tersebut mengharuskan kita berlari 10KM atau 21KM, ya harus diselesaikan dalam satu waktu. Biasanya waktu lari akan dibatasi (misal diselesaikan dari tanggal 18 - 21 Juli 2017) dan apabila tidak dilakukan, maka peserta gugur dan tidak mendapatakan medali. Selain itu, seluruh peserta diwajibkan untuk merekam dengan aplikasi agar penyelenggara mendapatkan bukti bahwa kita benar-benar berlari. 

Tahapan Mengikuti Lomba Lari Virtual

Hal pertama yang dilakukan tentunya adalah mendaftar di website lomba lari virtual terkemuka. Biasanya sih saya cari-cari lomba lari virtual dengan medali yang paling unik dan bagus, kemudian jarak yang paling tinggi (diatas 100KM) dan dapat diselesaikan lebih dari beberapa kali lari. Kamu bisa cek di 42race.asia, Iluvrun, Steelytoe, atau Virtualrun.id.

Selanjutnya, perhatikan waktu lari. Biasanya ada batasan tanggal untuk berlari dan tanggal terakhir untuk submit hasil lari. 

Kemudian, instal aplikasi lari sebelum mengikuti kompetisi. Misalnya Endomondo (paling favorit buat aku karena ringan di HP), Nike+, Strava, atau GoogleFit. 

Saat waktu yang telah ditentukan, berlarilah sesuai dengan kemampuan dan jangan lupa untuk menyalakan aplikasi larimu. Setelah selesai, screenshoot aplikasi lari yang menampilkan rute, jarak, dan waktu tempuh berlari (contohnya ada di foto gambar HP diatas)

Setelah selesai berlari dan beres-beres, (biasanya di hari selanjutnya pas selo) jangan lupa untuk memasukkan data lari mu ke website tempat pendaftaran. Biasanya diharuskan mengisi jarak lari dan waktu. Kamu bisa melihat peringkat larimu dibandingkan dengan pelari-pelari lainnya.

Tips buat kamu, jika ingin meraih personal best, biasanya saya berlari dua hingga tiga kali untuk personal best. Misalnya di kategori 10K, dan diselesaikan dalam waktu satu minggu, saya berlari tiga kali dan dicari yang paling bagus. Hitung-hitung buat latihan juga. Namun ketika yang dicari adalah jarak terjauh (seperti Telkomsel Run Virtual Challenge 200K dalam sebulan) saya bisa berlari sehari dua kali (pagi dan malam) namun dengan jarak yang pendek, kemudian longrun di akhir pekan.




Kontroversi: Ribet Tapi Hemat

Virtual Running memang dibilang ribet. Apalagi bagi teman-teman pemula dan yang belum dekat dengan teknologi. Selalu ada pertanyaan dari teman-teman kenapa sih nggak dateng aja di lomba-lomba terus nyemplung di lautan pelari dan menyelesaikan lari. Menurut saya, ya ribet dikit nggak papa lah, lebih hemat dan membawa pengalaman baru dalam lomba lari.

Selain itu, sebagai budget runner seperti saya, memang ada baiknya pilih-pilih lomba lari mana saja dalam setahun, dan jika pengen banget untuk dapat medali barulah saya ikutan virtual running ini.

Ingat, ikut lomba lari offline juga effortnya tinggi loh. Dari harus cepet-cepet registrasi di websitenya, kemudian ambil racepack, ngurus akomodasi sendiri, datang ke venue tengah malam, subuh-subuh start, dan sebagainya. Semua ada untung ruginya lah.

Perha ikut virtual running? Share ya!






Komentar

Postingan populer dari blog ini

6 Dokumen yang Harusnya Gak Perlu Pas Ngelamar Kerja.

Gambaran Umum tentang "Career Path" si Kutu Loncat

Mengapa Biaya Makan di Tiap Kota Beda-beda?