Pernah Menginap di Ritz-Carlton Hotel? Ini Ceritaku!

Lobby Hotel Ritz Carlton - Mewah Banget

Pada awal Februari 2016 lalu, saya mendapatkan keberuntungan dari project-mate saya untuk dapat tinggal di Ritz-Carlton Hotel, Mega Kuningan, Jakarta. Memang sih, agenda nya nggak untuk piknik, tapi untuk workshop dan meeting selama empat hari. Namun ini berkesan banget bagi saya. FYI, hotel ini pernah di bom pada tahun 2009.

Terlepas dari rasa ketakutan atas pengeboman itu, rasanya nggak asik kalau nggak menikmati suasana yang ada di hotel tersebut. Dan kapan lagi deh, bisa tinggal di hotel gonjreng secara gratisan. Secara gaji aku nggak bisa buat bayar hotel semalam. Hoho. 

Rate per malam paling murah 3,3 juta.


Ketika pertama kali masuk hotel, di gerbang depan rasanya susah banget masuk karena ada sekitar empat orang satpam di depan gerbang, dengan dua anjing herder untuk mengecek adanya niatan kriminal atau enggak. Saya pun memfoto gerbang depan, dan alhasil, didatangin oleh petugas dan mereka meminta untuk menghapusnya. Karena kayaknya nggak ada jalur untuk sepeda motor maupun pejalan kaki, saya dan tim akhirnya panggil taksi biar bisa masuk hotel. Dan ternyata saya salah, karena bisa banget masuk pakai motor dan jalan kaki di jalur karyawan hotel. Setelah itu, di pintu depan Ritz Carlton, akan dicek lagi kayak di bandara Internasional. Selanjutnya, barulah bisa masuk ke lobby hotel.

Memasuki lobby, kita ditawarkan dengan pohon besar yang dihias seperti di film Home Alone 2, sesuai dengan tema pada saat itu. Karena saya datang dekat hari imlek, jadi semua disana tentang Xin Cia. 


Selamat Tahun Monyet Api

Memasuki berbagai ruangan (khususnya ruang meeting mutiara ballroom), rasanya seperti ada di film 50 Shades of Grey, dengan kemewahannya. Tapi kayaknya malah jadi nggak nyaman, karena terlalu gonjreng ala ala istana di eropa. Pasti deh nggak bisa tidur! Semua kamarnya luas standar sih, dan nggak berisik. Paling terpenting adalah kita nggak bisa naik lift ke kamar-kamar tersebut tanpa access card.

Selanjutnya, mencoba Asia Restaurant. Resto ini berada di utara hotel, dan disana kita disajikan berbagai makanan dari belahan dunia. Nggak semua belahan dunia juga sih, karena nggak ada dari Afrika. Katanya, makan disini per orang nya untuk ala carte sekitar Rp750.000,- (belum termasuk tax). Hal yang menarik bagi saya di resto ini adalah pasta station, japanesse station, dan dessert station. Di pasta station, menarik karena pasta yang disajikan live langsung dimasak ditempat. Selanjutnya untuk japanesse station, sangat menarik karena ada berbagai macam sushi dan sashimi, dan untuk dessert station, pastinya banyak cake dan makanan pencuci mulut lainnya yang unik-unik dan harus dicicipin satu-satu. Sebagai informasi tambahan, kayaknya disini nggak ada menu dengan babi, jadinya nggak perlu takut keceplosan makan babi.

Dessert Banyak Banget

Station-station di Resto Asia

Nah setelah itu, saya dan teman-teman coba iseng main ke Fitness Center dan Taman yang di lantai 5. Karena penasaran, kami pun mencoba mengendap-endap keatas. Memang tatanan taman di tempat tersebut bagus, namun pemandangan di sekitarnya kurang hits. Jadi, kami pun tidak mengambil gambar di tempat tersebut.

Itu saja sih cerita di Ritz Carlton. Buat kamu yang sesumbar dan punya duit gak berseri, mampir aja gih kesini. Kali-kali aja ketemu Mr. Grey terus dilamar! Hahaha.








Postingan populer dari blog ini

6 Dokumen yang Harusnya Gak Perlu Pas Ngelamar Kerja.

Gambaran Umum tentang "Career Path" si Kutu Loncat

Mengapa Biaya Makan di Tiap Kota Beda-beda?