Random Acts of Kindness - Baik Ya, Baik Aja.

Beberapa waktu lalu, ketika saya di Jakarta, saya sering sekali melakukan hal-hal yang orang kira baik, tapi menurut saya biasa aja. Misalnya adalah membantu orang menyeberangkan jalan ketika saya melintas, membantu membawakan barang ketika di lift saat si empunya rempong banget, ngasih tempat duduk di busway, atau ngasih biskuit ke anak-anak jalanan yang lagi belajar di jembatan penyebrangan. Pernah juga saya membantu bagian kerja lain untuk ikut mensukseskan event, padahal ternyata kerjaannya berat banget (musti nggak tidur dua hari dan keluar uang ratusan ribu untuk mencapai lokasi event). Nah, karena seringnya saya melakukan hal-hal tersebut, manajer saya (yang dulu) sering menegur saya, "Kamu ngapain sih, berbuat baik ke orang lain. Kamu terlalu helpfull!" Dan ini menjadi sindiran berujung penilaian performa kerja saya dulu (dalam artian menjadi negatif).

Baik itu nggak perlu sampai musti disuruh.

Ketika saya menceritakan hal tersebut ke teman saya, dia pun berujar, kayaknya itu adalah hal yang wajar. Mungkin karena kami berdua adalah bule, jadi ya hal-hal random tersebut merupakan hal yang biasa banget. Kami pun jadi mengingat iklan asuransi di Thailand, dimana mas-mas yang sering melakukan hal baik padahal merugi banget, tetapi yang dia dapatkan adalah kebahagiaan.

Iklan Thai Life Insurance

Nah, kita pasti pernah melakukan hal yang nggak pernah diminta, direncanakan, atau ada unsur timbal balik, yang ternyata merupakan hal baik untuk orang lain. Di US, istilah ini sering disebut dengan "Random Act of Kindness". Jadi sebagai gambaran RAOK ini, diasumsikan ketika kita berjalan, ada emak-emak lagi jalan dengan belanjaan banyakk banget dan pada jatuh-jatuh barangnya, secara tidak sadar kita memungutnya dan memberikan ke emak-emak tersebut, dan kemudian berlalu. Mungkin budaya ini belum terlalu familiar di Indonesia, dan ya, memang untuk melakukan kebaikan di negara berkembang cukup sulit (karena banyaknya asumsi ini-itu dan obrolan orang laing yang membuat kebaikan menjadi keburukan).

RAOK ini berbeda dengan bhakti sosial dan charity, dimana kegiatan random ini tidak direncanakan, dan tidak ada tujuan spesifik (seperti meningkatkan brand perusahaan, atau menggalang suara mendekati pemilu). RAOK ini lebih pada pure tulus ikhlas. Ketika kita mau memberikan uang kepada orang lain ya, udah beri aja, dan nggak kepikiran untuk apa dan gimana.

Random Acts Kindess Website


Sebenarnya gerakan RAK ini sudah ada di luar negeri. Adapun website www.helping.network/raok dengan basis di Skandinavia (Austria, Hungaria, Slovakia, Swis) dan https://www.randomactsofkindness.org/ yang berbasis di US. Semuanya menawarkan kebaikan apa yang bisa dilakukan untuk membantu orang lain. Jadi website ini bersifat marketplace. Di Indonesia memang sejauh ini belum ada, karena rata-rata, gerakan kebaikan di Indonesia di dominasi oleh kegiatan agama dan sosial edukasi. Eh tapi ini bukan gerakan yah, tapi ya baik untuk baik aja.

Mungkin di tahun ini saya akan membuat website yang sama untuk hal serupa, tapi di Indonesia. Jika kamu tertarik, kontak aja ya via email di mr.guo.liang.chen[at]gmail.com

P.S. Artikel ini didedikasikan untuk Angela Arunasirakul, my lovely friend.

Postingan populer dari blog ini

6 Dokumen yang Harusnya Gak Perlu Pas Ngelamar Kerja.

Gambaran Umum tentang "Career Path" si Kutu Loncat

Mengapa Biaya Makan di Tiap Kota Beda-beda?