Budaya "Too Negative" di Indonesia
Ketika saya bekerja di perusahaan desain US yg berbasis di Kuala Lumpur beberapa tahun lalu, sering kali boss saya bilang "Hey you, that's too negative", ketika saya pesimis atau merespons sesuatu yg tidak mungkin bisa dilakukan. Ini menjadi motivasi bagi saya, bahwa segala sesuatu itu harus positif dan dengan semangat. Saya-pun flashback ketika kuliah di MMUGM yg waktu itu dosen-nya adalah bu Ida, yg dia juga sering mengajar di luar negeri. Kami di kelas Business Communication, sering diajarkan untuk selalu berkomunikasi dengan positif. Bahkan untuk hal-hal kecil yang disampaikan seperti kuis. Misalnya saja merubah kalimat "Dilarang Buang Sampah Disini" menjadi "Buanglah Sampah pada Tempatnya". Ini mengandung dua muatan, dimana kalimat pertama adalah paksaan dan negatif. Nah, mengenai komunikasi positif-negatif ini, juga saya rasakan ketika bekerja di perusahaan Indonesia. Betapa jetlagnya ketika di perusahaan luar selalu diajarkan sesu...